Kutukan Minyak Putri Tujuh

 Anugerah Perkasa

1.822 words

 

SUHANTO MELANGKAH pulang ke rumah setelah menghabiskan waktu berbincang dengan teman-temannya, malam itu. Dia memang sering  berkumpul di Lapangan Badminton dengan para tetangganya. Tempat itu kadang dijadikan arena perlombaan bulu tangkis sekaligus menjadi ajang bermain anak-anak. Suhanto berusia 45 tahun. Kulitnya sawo matang dan rambutnya keriting. Dia adalah warga Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Riau. Pada pukul 10.00,  tayangan televisi di rumah pun mulai ditontonnya selama 20 menit kemudian.

Bummm!

Suhanto terkejut. Dia melihat malam itu menjadi sangat terang. Dari balik jendela, dia menyaksikan api yang berkobar  besar dari dalam Unit Pengolahan II PT Pertamina (Persero).  Asap tebal kian membumbung. Dia sontak membangunkan istri dan anaknya yang tengah terlelap. Mereka pun keluar dari rumah. Suhanto memacu sepeda motor bebeknya. Continue reading

Leave a comment

Filed under CLIMATE CHANGE, CORRUPTION, FINANCIAL SECTOR, HUMAN RIGHTS, LAW, POLITICS

Cerita Kembang dari Salamjaya

Anugerah Perkasa

1.056 words

 

SAYA MENGINGAT perempuan itu tak sekadar seorang pemijat profesional. Kami bertemu pertama kali pada November lalu di pusat kesehatan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saya memilih untuk tidak menuliskan nama sebenarnya—sebut saja Kembang Wangi, karena rentan untuk pekerjaannya. Dia asal Kabupaten Subang, Jawa Barat dan berusia 26 tahun. Kulitnya kuning dengan rambut lurus melebihi bahu.

Kesan saya, Kembang adalah orang yang terbuka—selain itu, manis pula. Kami membicarakan apa pun. Dia kadang bercerita soal kampung halamannya, Desa Salamjaya, Kecamatan Pabuaran. Salah satunya soal kemiskinan.

“Banyak teman Kembang yang selesai SMA, langsung cari kerja. Kalau punya uang, mereka biasa kuliah di Bandung,” katanya. “Orang kaya di kampung dapat dihitung. Mereka punya sawah yang luas.” Continue reading

Leave a comment

Filed under CLIMATE CHANGE, CORRUPTION, FINANCIAL SECTOR, HUMAN RIGHTS, LABOUR, POLITICS

Melihat Raksasa dari Tepian

Anugerah Perkasa

627 words

 

SAYA TAK AKAN melupakan Carda, petani tua asal Indramayu, Jawa Barat dengan segala persoalannya. Dia adalah salah satu petani yang kehilangan lahan garapannya karena tergusur akibat pembangunan embung Buburgadung di kabupaten tersebut. Kami bertemu saat siang menyengat, pada Mei 2 tahun silam.  Carda usianya kini 71 tahun. Tubuhnya relatif kurus. Saya ingat ada golok yang tergantung di pinggang kirinya.

“Kalau kuwu mendukung masyarakat, tidak  mungkin ada pembangunan waduk,” tuturnya, saat itu.

Pembangunan embung Buburgadung memang bermasalah sejak awal. Para petani yang menggarap padi belasan tahun silam akhirnya digusur demi pembangunan. Kuwu atau kepala desa tak membela warganya sendiri. Mereka pun melawan. Pada  September 2013, konflik pecah. Penyisiran terjadi. Pembakaran gubuk. Penjarahan harta. Sebagian petani, menderita tekanan jiwa akibatnya. Continue reading

Leave a comment

Filed under BANKING, CLIMATE CHANGE, CORRUPTION, FINANCIAL SECTOR, HUMAN RIGHTS

Yang Muda, Yang Berjihad?

Oleh Anugerah Perkasa

1.055 words

SAYA BERTEMU Badrul Qowim, seorang santri Pondok Pesantren Al Mukmin dalam sebuah wawancara  pada Oktober 2002 silam. Badrul adalah remaja kurus berusia 18 tahun kala itu—dan mungkin menapaki usianya di awal 30 tahun pada hari ini. Kami bertemu di salah satu ruang tamu pesantren yang berbasis  di Solo, Jawa Tengah tersebut. Kesan saya, Badrul adalah sosok muda dan militan terhadap Islam yang dipahaminya.

“Jihad adalah untuk menghilangkan kemungkaran,” katanya. “Bali tempat penuh kemungkaran. Ada orang yang telanjang di pantai dan ada diskotik.” Continue reading

Leave a comment

Filed under CORRUPTION, FINANCIAL SECTOR, HUMAN RIGHTS, POLITICS, UNCATEGORIZED

Perempuan yang Kutemui di Nagoya*

Oleh Anugerah Perkasa
1.037 words

YOUKI

Google +  

SAYA JATUH CINTA dengan Nagoya, ketika mengunjungi Jepang pertama kalinya pada akhir Mei lalu. Ini adalah kota yang menenangkan. Jalanan bersih. Mobil-mobil teratur. Pejalan kaki pun dihormati. Nagoya juga adalah tempat modern sekaligus tradisional.

Ada gedung-gedung perkantoran, hotel bintang lima, pusat elektronik tetapi juga kuil-kuil untuk memanjatkan harapan. Di kota ini pula, saya bertemu dengan perempuan Jepang generasi terkini. Namanya, Youki Harada. Continue reading

Leave a comment

Filed under CLIMATE CHANGE, HUMAN RIGHTS, LIFESTYLE, POLITICS, URBAN ISSUES

Surga Luxembourg, Suaka Jakarta

Oleh Anugerah Perkasa

1.162 words

 

KRISTOF CLERIX  MENYAJIKAN  satu paragraf rahasia dalam lembaran presentasinya di suatu siang, akhir Oktober lalu.   Ini adalah paragraf yang menuntunnya turut membongkar kejahatan perpajakan menjelang akhir 2014. Ada foto gedung perkantoran di Luxembourg, dalam lembaran berikutnya. Ada pula potret kantor PricewaterhouseCoopers (PwC), satu firma penasihat perpajakan internasional. Dalam pertemuan itu, Clerix membeberkan bagaimana dugaan kejahatan pajak dilakukan melalui Luxembourg—salah satu negara kecil di Eropa, sekaligus surga pajak di dunia.

“Hampir 340 perusahaan memiliki perjanjian rahasia dengan Luxembourg, membuat mereka dapat memotong tagihan pajak,” kata Clerix. “PwC membantu perusahaan multinasional untuk memperoleh fasilitas itu.” Continue reading

Leave a comment

Filed under BANKING, CLIMATE CHANGE, CORRUPTION, FINANCIAL SECTOR, HUMAN RIGHTS, INSURANCE, URBAN ISSUES

Cermin Lembor, Cermin Kandeman

Oleh Anugerah Perkasa

979 words

SAYA BERTEMU Kornelis Anto dalam acara Panen Raya pada suatu siang, pertengahan November lalu. Kornelis adalah petani padi dari Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Topi Rea dan baju Songke dikenakannya hari itu. Menjelang tengah hari, perayaan tersebut mulai dipadati ratusan orang. Ada umbul-umbul. Tenda bagi para tamu. Spanduk berisi ucapan selamat datang.  Ada pula tujuh traktor  berjejer di pinggir jalan. Namun, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman belum juga datang.

“Kami mengharapkan dibangunnya jalan usaha tani.” katanya. “Kami harus memikul padi setengah kilometer hingga dua kilometer ke jalan raya.” Continue reading

Leave a comment

Filed under BANKING, CLIMATE CHANGE, CORRUPTION, HUMAN RIGHTS, UNCATEGORIZED

Bara dari Tanah Laut

Oleh Anugerah Perkasa

882 words

SAYA BERTEMU ADRIANSYAH untuk pertama kalinya saat meliput sidang korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta pada awal bulan ini. Tubuhnya kurus dan berkulit sawo matang. Rambut lurusnya disisir rapi. Suaranya relatif tak begitu besar, ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan hakim. Namun, Adriansyah bukan orang sembarangan. Dia adalah Bupati Kabupaten Tanah Laut untuk dua kali masa jabatan, yakni 2003-2008 dan 2008-2013. Usianya kini 61 tahun.

“Saya sakit pembengkakan hati. Opname satu bulan di Surabaya pada 2013,” kata Adriansyah dalam persidangan itu. “Badan saya  menjadi kurus, Yang Mulia.”

Saya mengetahui nama Adriansyah dari pemberitaan sejak April lalu. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkapnya ketika diduga menerima suap dari PT Mitra Maju Sukses (MMS)— terkait dengan pengurusan izin usaha pertambangan, saat dirinya berada di Bali. Ada uang Rp1 miliar,  US$50.000 dan SGD50.000 yang ditemukan.

Continue reading

2 Comments

Filed under UNCATEGORIZED

Seribu Langgar, Sejuta Bara

Oleh Anugerah Perkasa

2.737 words

 

 

GUSTI RIZQAN  mengunggah satu berita ke dinding Facebook miliknya 4 hari sebelum Natal, Desember lalu. Judulnya: Tokoh Muhammadiyah: Larang Ucapkan Natal, Itu Lucu. Dia berkomentar mengapa orang masih berpikiran tak terbuka ketika cendikiawan Islam saja tak mengharamkan ucapan Natal kepada kolega Kristiani.

“Tokoh NU, Muhammadiyah dan cendikiawan Islam besar lainnya tidak mengharamkan,” tulisnya saat itu. “Masih banyak saja yang berpikiran sempit #hopeless.”

Rizqan—berumur di awal 30— adalah adik saya yang tinggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan bekerja untuk satu kantor akuntan publik. Saya sesekali meneleponnya, namun kami jarang bertemu. Unggahan tersebut, akhirnya mendapatkan tanggapan dari Gilang Dan Galang Nady serta Fadli Ramadhan. Keduanya tak setuju dengan isi berita tersebut. Diskusi pun mengalir.

“Pemberian ucapan selamat Natal baik dengan lisan, telepon, SMS,  pengiriman kartu,“ tulis Gilang, “Berarti sudah memberikan pengakuan terhadap agama dan rela dengan prinsip-prinsip agama mereka.”

“Toleransi itu membiarkan, bukan membenarkan. Kalau Muslim ucapkan selamat Natal, coba minta Nasrani ucapkan syahadat, mau enggak mereka?” kata Fadli. “Ucapin syahadatnya disaksikan banyak orang.”

Continue reading

Leave a comment

Filed under BANKING, CLIMATE CHANGE, CORRUPTION, FINANCIAL SECTOR, HUMAN RIGHTS, POLITICS, URBAN ISSUES

Surat untuk Jim Yong Kim

Oleh Anugerah Perkasa

679 words

 

 

Jim yang baik,

Aku senang ketika kau bilang kabarmu baik-baik saja.   Ini kau katakan sesaat sebelum mengikuti Pertemuan Musim Semi yang disiapkan  Bank Dunia—agensi yang kau pimpin, bersama the International Monetary Fund, di Washington D.C. Kau juga antuasias menjawab pertanyaan tentang halaman baru Facebook milikmu, guna merespons rasa ingin tahu publik tentang Bank Dunia. Aku suka gaya bicaramu. Juga gurauanmu, setelah mencerap pertanyaan Pabsy Pabalan—seorang pegawai yang manis,  yang bertugas mewawancaraimu hari itu. Continue reading

Leave a comment

Filed under BANKING, BUSINESS DISPUTE, CLIMATE CHANGE, CORRUPTION, FINANCIAL SECTOR, HUMAN RIGHTS, INSURANCE, LABOUR